Abu Hurairah
Abu Hurairah berasal dari daerah Ad-Daus di Yaman. Beliau memiliki nama asli Abdu Syams (penyembah matahari). Saat masuk Islam Rasulullah mengganti nama beliau menjadi Abdurrahman bin Shakhr. Abu Hurairah sangat suka merawat, memelihara, dan bermain bersama kucing. Karena itulah beliau diberi julukan Abu Hurairah yang dalam Bahasa Arab berarti Bapak Kucing Kecil.
Bilal bin Rabah
Tahukah kamu, siapa orang pertama yang mengumandangkan adzan? Yap, jawabannya Bilal bin Rabah! Allah menganugerahi Bilal suara yang lantang dan merdu sehingga Rasulullah menunjuk beliau sebagai muadzin. Dulunya Bilal adalah seorang budak yang berasal dari Habasyah. Karena keteguhan iman dan kecintaannya pada Rasulullah, Abu Bakar As-Shiddiq menebus beliau lalu memerdekakannya.
Khalid bin Walid
Khalid bin Walid adalah sahabat yang sangat cakap di medan perang. Karena kelihaiannya, beliau selalu dipercaya untuk memimpin pasukan muslim dalam pertempuran melawan pasukan kafir. Khalid bin Walid sangat terampil menggunakan pedang, berkuda, dan menyusun strategi perang. Sepanjang hidupnya, pasukan yang dipimpin beliau tidak pernah dikalahkan, lho!
Sa’ad bin Abi Waqqash
Sa’ad bin Abi Waqqash juga salah satu sahabat Rasulullah yang sangat hebat di medan perang. Beliau sangat terampil dalam memanah. Bidikan panah beliau selalu tepat mengenai sasaran. Sa’ad bin Abi Waqqash juga punya keistimewaan lainnya, yakni doa-doanya yang selalu dikabulkan oleh Allah. Beliau juga termasuk dalam sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga.
Zubair bin Awwam
Zubair bin Awwam adalah sahabat yang juga merupakan sepupu dari Rasulullah. Beliau termasuk dalam “As-Sabiqunal Awwalun,” yaitu orang-orang yang memeluk Islam di awal. Zubair bin Awwam dikenal sangat pemberani. Saat Perang Badar, Rasulullah menempatkan beliau di bagian sayap kanan pasukan. Selain pemberani, Zubair bin Awwam juga dikenal pandai dalam berbisnis.
Uwais Al-Qarni
Uwais Al-Qarni adalah seorang pemuda miskin dari Yaman yang hidup satu zaman dengan Rasulullah. Beliau sangat terkenal di langit karena keimanannya pada Allah serta baktinya kepada sang ibu. Uwais memiliki ibu yang sakit-sakitan. Suatu hari, ibunya menyampaikan keinginannya untuk berhaji. Demi memenuhi keinginan ibunya, Uwais menggendong ibunya dan berjalan kaki dari Yaman ke tanah suci.
Tahukah kamu?
Meski hidup satu zaman dengan Rasulullah, Uwais Al-Qarni tidak dikategorikan sebagai sahabat karena tidak pernah bertemu langsung dengan Rasulullah SAW. Uwais Al-Qarni termasuk dalam kelompok tabi’in karena pernah bertemu langsung dengan sahabat seperti Umar bin Khatthab dan Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhum.
